

Tentang Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana
SEKOLAH TINGGI FILSAFAT TEOLOGI WIDYA SASANA
Memiliki sejarah panjang dalam menekuni bidang disiplin filsafat dan teologi. Berdiri tahun 1971 yang berasal dari mula-mula penyatuan Seminari Tinggi CM di Kediri dan Seminari Ordo Karmel di Batu, yang di tahun-tahun selanjutnya merupakan tempat (sasana) pengembangan ilmu (widya) bagi pendidikan para calon imam Katolik dan awam dari seluruh wilayah Indonesia dan satu dua negara tetangga.
STFT Widya Sasana memiliki:
Program Studi Sarjana S1 Filsafat Keilahian – Akreditasi “A”
Program Studi Magister Filsafat dua konsentrasi (F. Teologis dan F. Sistematis) – Akreditasi “A”
Program Doktor Teologi – Izin Operasional oleh Pendidikan Tinggi, Bimas Katolik, Kemenag RI.
Akreditasi Institusi “B”
Program Doktor teologi STFT Widya Sasana dalam kapasitasnya yang khas sebagai Perguruan Tinggi yang mengabdi bangsa dan Gereja di Indonesia memiliki penekanan menjawab kebutuhan konteks Gereja partikular secara lebih luas dengan tetap menampilkan kesetiaan kepada Ajaran Gereja Katolik. Perspektif pendekatan prodi doktor teologi STFT Widya Sasana juga memperhatikan tuntutan karakter capaian pembelajaran Level 9 KKNI dan SN-DIKTI.
Fokus Penelitian Program Doktor Teologi
Bidang bidang teologi yang akan menjadi fokus penelitian harmonis dengan rekam jejak para dosen prodi doktor teologi dan fasilitas sarana prasarana dan jejaring di STFT Widya Sasana meliputi tema-tema: 1. Teologi Kitab Suci, teologi kontekstual, inkulturasi, teologi dialog interreligius, teologi pewartaan, 2. Teologi praktis: pastoral paroki, pastoral keluarga, moral perkawinan, pengajaran katekese kelompok kategorial, pemberdayaan umat, Ajaran Sosial Gereja Katolik, liturgi, teologi pengalaman umat pinggiran atau yang tersisihkan (theologizing from the margins). 3. Teologi spiritualitas untuk pengembangan umat dan tarekat atau kongregasi. 4. Berteologi lintas kultural (penggalian local wisdom dan kaitannya dengan berteologi kontekstual), teologi sosio-politik, teologi inkulturatif, “teologi publik”. 5. Teologi patristik, teologi sejarah Gereja, teologi moral fundamental. Bidang-bidang teologi ini dijalankan dalam metodologi perspektif multi-trans-interdisipliner dengan memerhatikan kontribusi ilmu-ilmu sosial yang terkait dengan riset studi pengalaman umat beriman. |